Home » , , , , , , , , » 2013, Banyak musuh di sekeliling Jokowi dan Ahok


2013, Banyak musuh di sekeliling Jokowi dan Ahok
Sesuai penanggalan China, tahun 2013 disebut dengan tahun ular. Sesuai dengan sifat ular yakni berbisa, licin, lidah terbagi dua, jalannya berkelok-kelok, maka untuk kehidupan manusia digambarkan tahun ini sebagai tahun yang penuh intrik.

Akan banyak terjadi kelicikan-kelicikan dan trik-trik tak sehat khususnya di dunia bisnis dan kerja. Meski demikian, tetap saja ada kebaikan dan kebijaksanaan yang akan menjadi penenang keadaan.

"Ular itu kan susah dipegang. Tapi ya tidak semuanya buruk lah. Kan setiap tahun itu pasti ada baik ada buruknya," kata ahli ilmu shio Suhu Xiang Yi, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (31/12).

Di tahun 2013 nanti, tepat tanggal 15 Januari mendatang, masa kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama genap 100 hari. Lewat 100 hari nanti, tentu semua rakyat Jakarta menunggu realisasi dari semua janji Jokowi dan Ahok.

Lalu bagaimana peruntungan pasangan ini di sepanjang tahun 2013?

Menurut Xiang Yi, kinerja dua tokoh fenomenal ini secara garis besar tidak ada masalah. Semua berjalan lancar, meski tetap saja ada kendala, seperti mereka kontra dengan kinerja Jokowi-Ahok.

"Lawan tetap ada, apalagi di dunia politik. Pasti ada lawan yang tidak senang," katanya saat ditanya apakah di 2013 masih banyak yang kontra dengan kinerja Jokowi dan Ahok.

Perlawanan itu menurutnya hal yang wajar. Apalagi Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. "Sehingga apa yang terjadi di Jakarta tentu akan berpengaruh ke daerah-daerah di Indonesia lainnya," jelas Xiang Yi.

Saat ini, gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok membuat sebagian rakyat Indonesia terpukau. Oleh karena itu, keduanya harus bisa memanfaatkan waktu bekerja sebaik mungkin.

"Dengan pemimpin baru diharapkan ada perubahan. Dan saya lihat kedua orang ini memang akan membawa banyak perubahan. Kebiasaan lama akan diperbarui. Akan muncul keadaan yang lebih baik," ujarnya.

Tapi keduanya juga harus tetap berhati-hati dalam membuat satu kebijakan. Dikatakannya, meski secara karakter kedua tokoh ini agak berbeda, Jokowi lebih tenang dan kalem, sedangkan Ahok galak dan emosional, tapi dia melihat justru hal itu lah yang membuat keduanya makin kompak.

"Jadi saling mengisi. Mudah-mudah perbedaan karakter ini tidak menimbulkan sesuatu, tidak terjadi perpisahan. Karena di beberapa hal lainnya mereka ada kesamaan," ungkap Xiang Yi.

Dia menyarankan keduanya benar-benar berkomunikasi dengan baik saat membuat kebijakan. Selain itu, keduanya juga diharapkan tetap memastikan pada rakyat Jakarta kalau mengubah menjadi lebih baik itu tak semudah membalik telapak tangan.

"Meski kedua orang ini memiliki cara penanganan beda, tapi diharapkan pintar-pintar dalam meletakkan kebijakan agar menghasilkan prestasi yang baik pula. Karena memang peraturan dan hukum yang ditetapkan untuk mengubahnya tidak seketika. Tapi rakyat tetap menunggu," tandasnya.

0 komentar to "2013, Banyak musuh di sekeliling Jokowi dan Ahok"

Leave a comment